Kamis, 09 Mei 2013

Suku Bajau- Jambi

Suku Bajau Jambi, adalah salah satu suku petualang laut yang hidup di pesisir pantai provinsi Jambi.

Dahulu Suku Bajau Jambi ini adalah suku bangsa petualang laut yang menjelajah laut dari satu tempat ke tempat yang lain. Mereka sebenarnya tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari Sumatra-Riau, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumenep Madura hingga ke wilayah Filipina, Malaysia dan beberapa tempat di Indochina. Hanya saja di tempat-tempat baru mereka tersebut, kemungkinan mereka memiliki sebutan lain untuk nama kelompok mereka.

Asal-usul suku Bajau ini menimbulkan banyak pendapat, salah satunya mengatakan suku Bajau berasal dari Kepulauan Sulu di Filipina Selatan. Mereka merupakan suku bangsa nomaden yang hidup di atas laut, dengan sebutan sea gipsy atau gipsi laut. Karena mereka telah tersebar-sebar di segala penjuru Asia Tenggara ini, bahasa yang mereka gunakan juga berbeda-beda. Suku Bajau di Filipina memakai bahasa Sama-Bajau, sedangkan yang di Sumatra menggunakan bahasa Melayu yang lebih tua dari bahasa Melayu di Sumatra. Begitu juga suku Bajau yang berada di daerah-daerah lain, biasa menggunakan bahasa yang berbeda lagi. Bahasa Bajau diperkirakan lebih dari 30 dialek bahasa Bajau.
Pendapat lain suku Bajau adalah salah satu dari kelompok Proto Malayan yang bermigrasi ke wilayah Asia Tenggara yang berasal dari daratan Indochina, yang mendarat di pantai sebelah barat Sumatra, dan beberapa pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau. Setelah sekian lama sebagian dari mereka melakukan perjalanan di laut dan mendarat di Semenanjung Malaysia dan di pulau-pulau lain seperti di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan lain-lain.

Sejak ratusan tahun yang lalu mereka sudah menyebar ke negeri Sabah dan berbagai wilayah Indonesia. Suku Bajau juga merupakan salah satu suku bangsa di negeri Sabah. Suku Bajau di Kalimantan diperkirakan bermigrasi dari arah utara (Filipina) pada zaman prasejarah. Suku Bajau merupakan gelombang terakhir migrasi dari arah utara Kalimantan yang memasuki pesisir Kalimantan Timur hingga Kalimantan Selatan dan menduduki pulau-pulau sekitarnya, lebih dahulu dari kedatangan suku-suku pendatang lain dari rumpun Bugis.

Suku Bajau Jambi ini hidup sangat sederhana, dari segi ekonomi dan pendidikan masih jauh dari baik. Suku ini hidup di rumah-rumah di atas air. Mereka hidup dan melakukan aktifitas rumah tangga dan keluarga di rumah-rumah mereka yang terbuat dari papan yang berada di atas permukaan air laut dekat dengan pesisir pantai laut.

Orang Bajau masih percaya terhadap hal-hal takhyul seperti percaya bahwa laut itu berpenghuni. Mereka menempatkan unsur api, angin, tanah, dan air dengan nilai sakral tinggi. Keempat unsur ini merupakan cerminan empat unsur penting lainnya, yaitu tubuh, hati, roh dan manusia.

Kehidupan masyarakat suku Bajau Jambi ini hanya menggantungkan hidup dari profesi sebagai nelayan di laut. Jarang sekali dijumpai mereka hidup dalam bentuk usaha lain, seperti petani, pedagang dan pegawai. Walaupun sebagian dari mereka telah hidup di darat, tetapi tetap mengalami berbagai persoalan. Kehidupan masyarakat suku Bajau ini kerap terpinggirkan dari komunitas masyarakat lainnya.

Sumber : http://protomalayans.blogspot.com/2012/09/suku-bajau-jambi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar